interesting game to kill the time



1 - Open http://en.wikipedia.org/wiki/Special:RandomThe first random wikipedia article you get is the name of your band.(alternatively, if the first article you hit is short, hit Random Article two more times.)

2 - Open http://www.quotationspage.com/random.php3The last four or five words of the very last quote of the page is the title of your first album.

3 - Open http://www.flickr.com/explore/interesting/7daysThird picture, no matter what it is, will be your album cover.

4 - Use photoshop/paint or similar to put it all together.

5 - Post it to FB with "My Debut Album" in the "caption" and TAG the friends you want to join in.

terima kasih bapak-bapak teknisi



Sepulang dari kantor, sekitar pukul setengah 6 seperti biasa saya menghidupkan komputer untuk sekedar browsing atau mendengarkan lagu. Baru 15 menit berjalan, tiba-tiba listrik dirumah saya padam. Tak ayal saya ucapkan sumpah serapah segala macam dari kecoak sampai jerapah yang tidak lain dan tidak bukan ditujukan untuk satu perusahaan bernama PLN. Apalagi setelah melihat keluar rumah ternyata yang mengalami pemadaman hanya satu deret dari rumah saya saja, sementara blok depan rumah saya tidak mengalami pemadamang. I hate this situation!

Semua warga berusaha menghubungi petugas PLN untuk meminta keterangan mengenai pemadaman ini. Kemudian beredar cerita memang trafo di sekitar rumah saya mengalami kerusakan dan sering terlihat percikan percikan api. Kemudian Ibu saya akhirnya dapat terhubung dengan kantor PLN. Sungguh susah ternyata untuk membuat petugas PLN langsung secara sigap datang ke tempat untuk mengatasi masalah ini, mereka harus memintai nomer langganan untuk mengetahui lokasi kerusakan jaringan listriknya. Apa operator itu tidak berpikir bagaimana cara mencari bil pembayaran PLN yang didalamnya tertera nomer langganan disaat gelap gulita seperti itu. Kemudian saya putuskan untuk pergi keluar sebentar dengan harapan sepulang pergi sudah beres semuanya.

Pada pukul 10 malam saya kembali kerumah dan tidak ada yang berubah dengan situasi kampung. Semuanya masih gelap gulita. Orang rumah bilang kalau tadi sudah ada petugas PLN yang datang namun hanya memutus salah satu kabel yang konslet di dekat trafo yang rusak tersebut. Kami sekeluarga pun sibuk berdiskusi bagaimana pelayanan PLN yang dirasa sungguh buruk. Saya sudah mengikhlaskan malam itu tidur dengan situasi gelap gulita, hingga kemudian ketika saya mencoba untuk tidur saya mendengar kebisingan dari kejauhan.

Saya mencoba lihat keluar dan ternyata kali ini petugas PLN datang kembali untuk (mungkin) mengganti trafo yang sudah usang tersebut. Saya memutuskan untuk melihat keluar bersama Ayah saya.

Sungguh pemandangan yang luar biasa. Petugas PLN dengan bantuan lampu seadanya memanjat tiang listrik yang cukup tinggi. Dari yang saya lihat sekilas prosedur keamanan yang mereka pakai sangatlah tidak maksimal. Saya hanya melihat helm, sepatu boot, dan alat pengait untuk memanjat. Di sela-sela proses perbaikan bahkan mereka masih bisa bercanda. Saya sangat senang jika melihat orang menikmati pekerjaanya dan tanpa tekanan. Bagi saya malam itu mereka menjadi pahlawan karena bisa menyelamatkan satu kompleks dari kegelapan. Saya cabut sumpah serapah yang saya berikan tadi. Profesionalitas dan loyalitas melayani masyarakat itu ternyata masih mereka pegang teguh. Seharusnya orang-orang yang bilang ingin melayani masyarakat berkaca dari totalitas bapak-bapak teknisi ini.

vandalism stole the history




"LiNa ♥ Uyiep, 20 July 08"
Sebuah pembuktian cinta anak muda yang terlihat terukir manis pada sebuah tembok seolah-olah membuktikan bahwa cinta mereka adalah abadi. Namun perlu disesalkan mereka justru mengabaikan media dimana mereka menulis bukti cinta mereka. Saya banyak menemukan hal-hal macam ini ketika tidak lama ini saya berkunjung di daerah sekitar Taman Sari dan Pulau Cemeti. Corat coret tangan yang bernilai historis bagi mereka yang berkunjung ditempat ini justru menghilangkan nilai historis tempat ini. Mereka seakan tak peduli lagi bagaimana kisah-kisah hebat yang muncul selama bangunan ini berdiri. Apakah benar ketika cinta bisa membutakan segalanya, termasuk dengan cara merusak benda peninggalan sejarah?
Saya sendiri tidak tahu motif apa yang membuat mereka sangat berani untuk merusak benda peninggalan sejarah. Apakah mereka merasa ketika suatu saat ketika mereka datang ke tempat itu lagi bersama pasanganya mereka masih mendapati kenangan berupa "prasasti" yang pernah mereka ukir?Ya kalau mereka masih menjadi sepasang kekasih?bagaimana kalau mereka sudah tidak lagi bersama dan salah seorang melihat "prasasti cinta" tersebut kemudian merasa tidak senang lalu menghapusnya dengan segala cara dan menambahkan kata-kata yang menjelek-jelekan mantan pasanganya. Bukankah itu akan membuat lebih sangat kacau lagi.
Apakah orang di Indonesia sangat susah untuk mempunyai semangat untuk menghargai peninggalan sejarahnya sementara orang dari luar negeri rela datang kesini untuk melihat dan mempelajari peninggalan sejarah kita yang sangat sakral ini.
"Bangsa yang hebat adalah bangsa yang menghargai sejarahnya!"

simple poster about idea



Hanya ingin mengatakan bahwa jangan membunuh ide dan simpanlah ide itu di kotak memori anda

Sekaten atau upacara Sekaten (berasal dari kata Syahadatein) adalah acara peringatan ulang tahun nabi Muhammad s.a.w. yang diadakan pada tiap tanggal 5 bulan Jawa Mulud (Rabiul awal tahun Hijrah) di alun-alun Yogyakarta (dan juga di alun-alun Surakarta secara bersamaan). Upacara ini dulunya dipakai oleh Sultan Hamengkubuwana I, pendiri keraton Yogyakarta untuk mengundang masyarakat mengikuti dan memeluk agama Islam.
Sebuah acara tahunan yang ditujukan untuk rakyat kelas menengah ke bawah, namun tak jarang pula beberapa kalangan menengah ke atas menikmati acara tahunan ini. Sungguh sebuah kejutan acara sekaten ini masih bisa bertahan ditengah terpaan hiburan modern seperti bioskop, mall, game console, dll. Animo masyarakat untuk mendatangi tempat ini ternyata tidak surut sama sekali. Untuk kalangan menengah kebawah hiburan semacam ini justru sangat ditunggu. Dengan cukup membayar karcis seharga Rp. 2000,- plus biaya parkir sekitar Rp.3000,- (untuk motor) mereka ditawarkan berbagai aneka macam wahana, makanan, dan sandang yang sangat terjangkau harganya.
Sekaten kali ini kembali lagi dalam format yang kembali "merakyat" artinya acara sekaten kali ini tidak diselenggarakan oleh pihak swasta lain. Suatu kali acara sekaten pernah dikelola oleh swasta dengan sponsor rokok (CMIIW). Memang suasana menjadi lebih tertib dan nyaman namun saya merasa konsep ini menjadi salah karena pada dasarnya sekaten mempunyai misi untuk menghibur rakyat dan bukan untuk mengambil keuntungan dari salah satu perusahaan semata. Coba kita lihat secara makro berapa orang yang "dihidupi" dari perayaan sekaten ini. Mulai dari tukang parkir, penjual sate laler, penjual awul2 (baju second hand), sampai penyedia jasa wahana permainan. Timbal balik nya adalah warga Yogyakarta bisa mendapatkan hiburan secara murah ya meskipun dengan masih adanya kekurangan sana sini seperti lokasi yang tidak begitu bersih, rawan copet, atau tingkat keamanan dari wahana permainan itu sendiri. Namun kecemasan itu mungkin hilang ketika anda sudah berada ditengah2 acara sekaten. Euforia dan lampu warna warni seakan membius anda kembali kepada ingatan masa kecil anda.
Buat saya ini kesekian kalinya saya pergi ke sekaten. Tidak banyak yang berubah mulai dari penjual poster, sate laler, bolang baling, dan balon di jalan masuk menuju sekaten. Kemudian wahana permainan yang masih sama ketika saya berumur 5 tahun dulu seperti rumah hantu, bianglala, tong setan, dll. Tak lupa pula 5 kabupaten di Yogyakarta yang diberi keleluasaan untuk mempromosikan daerahnya masing di setiap stand yang tersedia. Mungkin ada beberapa wahana baru yang "katanya" berasal dari Taman Impian Jaya Ancol seperti bola gelembung yang bisa dimasuki anak kecil atau tayangan 3D di sebuah ruangan kecil. Pedagang baju second hand yang tak mau kalah membawa berkarung2 baju bermerk internasional dengan harga murah. Jika berbelanja disini mungkin anda serasa berada di kota Milan dengan kelembaban udara yang agak sedikit tinggi.

top