terima kasih bapak-bapak teknisi



Sepulang dari kantor, sekitar pukul setengah 6 seperti biasa saya menghidupkan komputer untuk sekedar browsing atau mendengarkan lagu. Baru 15 menit berjalan, tiba-tiba listrik dirumah saya padam. Tak ayal saya ucapkan sumpah serapah segala macam dari kecoak sampai jerapah yang tidak lain dan tidak bukan ditujukan untuk satu perusahaan bernama PLN. Apalagi setelah melihat keluar rumah ternyata yang mengalami pemadaman hanya satu deret dari rumah saya saja, sementara blok depan rumah saya tidak mengalami pemadamang. I hate this situation!

Semua warga berusaha menghubungi petugas PLN untuk meminta keterangan mengenai pemadaman ini. Kemudian beredar cerita memang trafo di sekitar rumah saya mengalami kerusakan dan sering terlihat percikan percikan api. Kemudian Ibu saya akhirnya dapat terhubung dengan kantor PLN. Sungguh susah ternyata untuk membuat petugas PLN langsung secara sigap datang ke tempat untuk mengatasi masalah ini, mereka harus memintai nomer langganan untuk mengetahui lokasi kerusakan jaringan listriknya. Apa operator itu tidak berpikir bagaimana cara mencari bil pembayaran PLN yang didalamnya tertera nomer langganan disaat gelap gulita seperti itu. Kemudian saya putuskan untuk pergi keluar sebentar dengan harapan sepulang pergi sudah beres semuanya.

Pada pukul 10 malam saya kembali kerumah dan tidak ada yang berubah dengan situasi kampung. Semuanya masih gelap gulita. Orang rumah bilang kalau tadi sudah ada petugas PLN yang datang namun hanya memutus salah satu kabel yang konslet di dekat trafo yang rusak tersebut. Kami sekeluarga pun sibuk berdiskusi bagaimana pelayanan PLN yang dirasa sungguh buruk. Saya sudah mengikhlaskan malam itu tidur dengan situasi gelap gulita, hingga kemudian ketika saya mencoba untuk tidur saya mendengar kebisingan dari kejauhan.

Saya mencoba lihat keluar dan ternyata kali ini petugas PLN datang kembali untuk (mungkin) mengganti trafo yang sudah usang tersebut. Saya memutuskan untuk melihat keluar bersama Ayah saya.

Sungguh pemandangan yang luar biasa. Petugas PLN dengan bantuan lampu seadanya memanjat tiang listrik yang cukup tinggi. Dari yang saya lihat sekilas prosedur keamanan yang mereka pakai sangatlah tidak maksimal. Saya hanya melihat helm, sepatu boot, dan alat pengait untuk memanjat. Di sela-sela proses perbaikan bahkan mereka masih bisa bercanda. Saya sangat senang jika melihat orang menikmati pekerjaanya dan tanpa tekanan. Bagi saya malam itu mereka menjadi pahlawan karena bisa menyelamatkan satu kompleks dari kegelapan. Saya cabut sumpah serapah yang saya berikan tadi. Profesionalitas dan loyalitas melayani masyarakat itu ternyata masih mereka pegang teguh. Seharusnya orang-orang yang bilang ingin melayani masyarakat berkaca dari totalitas bapak-bapak teknisi ini.

0 komentar:

Posting Komentar

top